Pages

Subscribe:

Jumat, 02 Maret 2012

Unsur Seni Rupa

Karya seni rupa, terutama karya seni rupa dua dimensi, terdiri dari unsur-unsurtitik, garis, bidang, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. Dari perpaduan selarasunsur-unsur inilah terbentuk karya-karya seni rupa yang indah.1. TitikTitik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Setiap menyentuhkan pensiluntuk pertama kali pada kertas akan menghasilkan titik. Unsur titik akan tampakberarti pada karya seni rupa apabila jumlahnya cukup banyak ayau ukurannyadiperbesar hingga menjadi bintik.2. GarisGaris merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalinmemanjang menjadi satu. Ada empat macam garis yaitu garis lurus, garis lengkung,garis patah-patah, dan garis spiral atau pilin. Garis lurus berkesan tegas dan keras,sedangkan garis lengkung berkesan lembut dan lentur. Garis patah-patah berkesankaku, sedangkan garis spiral berkesan luwes.3. BidangBidang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis.Bidang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang geometris dan nongeometris.Bidang geometris adalah bidang yang beraturan dan digunakan dalam ilmu ukur.Bidang nongeometris adalah bidang yang tidak beraturan. Bidang inilah yang seringkaliterdapat pada bentuk-bentuk alami.4. BentukBentuk adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena ruang atau volume. Macam-macam bentuk dalam seni rupa adalah bentuk kubistis, silindris, bola, limas, prisma,kerucut (geometris), dan nongeometris. Unsur bentuk secara nyata diterapkan padaunsur seni patung, arsitektur, taman, interior, dan kriya.5. WarnaWarna merupakan unsur rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna). Warna dapatdikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok warna primer, sekunder, dan tersier.Warna primer (pertama) maksudnya, warna tersebut bukan terbuat dari campuranwarna lain mana pun. Kelompok warna sekunder (kedua) terbentuk dari campuranwarna primer dan warna primer lain. Warna tersier (ketiga) terjadi dari campuranwarna sekunder dengan warna sekunder lain atau dengan warna primer.Kelompok warna primer terdiri dari tiga warna, yaitu merah (magenta), kuning(yellow), dan biru (cyan). Kelompok warna sekunder terdiri dari tiga warna, yaituhijau, ungu, dan jingga. Kelompok warna tersier merupak warna-warna yang senadadengan warna sekunder namun dengan tingkat warna primer yang berbeda-beda

SENI RUPA NUSANTAR A

 
Sadarkah bila di sekitar kita banyak sekali karya seni rupa? Berbagai gambarpada buku, iklan, atau kain, lukisan, anyaman tikar atau kursi rotan, desain kamar dantaman, ataupun patung yang menghiasi rumah dan jalan merupakan hasil gagasanmanusia yang dicipta dalam rangka memenuhi kebutuhannya.Seni yang pada kegiatanpenciptaannya memerlukan koordinasi antara mata dan tangan ini disebut seni rupa.Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan estetis dan bermakna yangdiwujudkan melalui media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelapterang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.Seni rupa yang sering kalian lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi duamenurut kegunaannya. Yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan. Disebut seni rupamurni karena karya seni ini mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untukdinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan.Sedangkan seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang mengutamakanfungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dapatdibedakan menjadi dua, yakni seni kriya/kerajinan tangan seperti ukiran, anyaman,keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti ragam hias, produk, interior,eksterior.Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadidua, yakni karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Disebutkarya seni rupa dua dimensi (dwimatra) karena wujud karyanya berupa bidang ataumemiliki ukuran panjang dan lebar saja. Sehingga, karya seni rupa dua dimensi hanyadapat dilihat dari satu sisi. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah gambar ataulukisan. Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi (trimatra) wujud karyanya memilikiukuran panjang, lebar, dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Karya seni rupa tigadimensi dapat dinikmati dari berbagai sisi 

Seni patung di Eropa

Romawi Yunani Klasik

Seni patung klasik Eropa merujuk pada seni patung dari zaman Yunani Kuno, Romawi kuno serta peradaban Helenisasi dan Romanisasi atau pengaruh mereka dari sekitar tahun 500 SM sampai dengan kejatuhan Roma di tahun 476 AD, istilah patung klasik juga dipakai untuk patung modern yang dibuat dengan gaya klasik. Patung-patung klasik Eropa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Figur badan penuh: berupa laki-laki muda atletis atau wanita telanjang.
  2. Portrait: menunjukkan tanda-tanda usia atau karakter yang kuat.
  3. Memakai kostum serta atribut dewa-dewi klasik
  4. Peduli dengan naturalisme didasari dengan observasi, seringkali memakai model sungguhan.
Bentuk patung telanjang biasanya diterima secara luas oleh masyarakat, didasari pada lamanya tradisi yang mendukungnya. Tapi adakalanya, ada yang berkeberatan dengan tema ketelanjangan ini, biasanya dari kalangan fundamentalis moral dan relijius. Contohnya, beberapa patung Yunani koleksi Vatikan dihilangkan penisnya.

Periode Gothik

Mata rantai yang menghubungkan seni, dalam hal ini adalah arsitektur, Eropa zaman pertengahan (Gothik) dengan seni arsitektur Romawi disebut dengan periode Romanesque. Karya dgseni patung Gothik awal adalah dari pengaruh agama Kristen, serta lahir dari dinding gereja dan biara. Patung yang terdapat di Chartres Cathedral (sekitar th. 1145) di Perancis merupakan karya patung awal zaman Gothik. Di Jerman, terdapat di Cathedral Bamberg dari tahun 1225. Di Inggris, karya patung hanya terbatas pada yang dipakai pada batu nisan serta dekorasi non figur (sebagian ini disebabkan karena ikonoklasme Cistercian). Di Italia, masih dipengaruh bentuk-bentuk zaman klasik, seperti yang terdapat pada mimbar Baptistery di Pisa serta di Siena.

Seni patung di Asia

Berbagai macam jenis patung terdapat di banyak wilayah yang berbeda di Asia, biasanya dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha. Sejumlah besar patung Hindu di Kamboja dijaga kelestariannya di Angkor, akan tetapi penjarahan terorganisir yang terjadi berdampak besar pada banyak situs peninggalan di negara itu. Lihat juga Angkor Wat. Di Thailand, kebanyakan patung dikhususkan pada bentuk Buddha. Di Indonesia, patung-patung yang dipengaruhi agama Hindu banyak ditemui di situs Candi Prambanan dan berbagai tempat di pulau Bali. Sedangkan pengaruh agama Buddha ditemui di situs Candi Borobudur.
Di India, karya patung pertama kali ditemukan di peradaban Lembah Indus (3300-1700) SM. Ini adalah salah satu contoh awal karya patung di dunia. Kemudian, setelah Hinduisme, Buddhisme dan Jainisme berkembang lebih jauh, India menciptakan patung-patung tembaga serta pahatan batu dengan tingkat kerumitan yang besar, seperti yang terdapat pada hiasan-hiasan kuil Hindu, Jain dan Buddha.
Artifak-artifak yang ditemukan di Republik Rakyat Cina berasal dari sekitar tahun 10.000 SM. Kebanyakan karya patung Tiongkok yang dipajang di museum berasal dari beberapa periode sejarah, Dinasti Zhou (1066-221 SM) menghasilkan bermacam-macam jenis bejana perunggu cetak dengan hiasan yang rumit. Dinasti Qin (221-206 SM) yang terkenal dengan patung barisan tentara yang dibuat dari terracota. Dinasti Han (206 SM - 220AD) dengan patung-patung figur yang mengesankan kekuatan. Patung Buddha pertama ditemui pada periode Tiga Kerajaan (abad ketiga). Yang dianggap sebagai zaman keemasan Tiongkok adalah periode Dinasti Tang, pada saat perang saudara, patung-patung figur dekoratif dibuat dalam jumlah banyak dan diekspor untuk dana peperangan. Kemudian setelah akhir Dinasti Ming (akhir abad 17) hampir tidak ada patung yang dikoleksi museum, lebih banyak berupa perhiasan, batu mulia, atau gerabah--dan pada abad 20 yang gegap gempita sama sekali tidak ada karya yang dikenali sebagai karya patung, meskipun saat itu terdapat sekolah patung yang bercorak sosial realis pengaruh Soviet di awal dekade rezim komunis, dan pada pergantian abad, para pengrajin Tiongkok mulai mendominasi genre karya patung komersial (patung figur miniatur, mainan dsb) dan seniman garda depan Tiongkok mulai berpartisipasi dalam seni kontemporer Eropa Amerika.
Di Jepang, karya patung dan lukisan yang tak terhitung banyaknya, seringkali di bawah sponsor pemerintah. Kebanyakan patung di Jepang dikaitkan dengan agama, dan seiring dengan berkurangnya peran tradisi Buddhisme, jenis penggunaan bahannya juga berkurang. Selama periode Kofun (abad ketiga), patung tanah liat yang disebut haniwa didirikan di luar makam. Di dalam Kondo yang berada di Horyu-ji terdapat Trinitas Shaka (623), patung Buddha yang berupa dua bodhisattva serta patung yang disebut dengan Para Raja Pengawal Empat Arah. Patung kayu (abad 9) mengambarkan Shakyamuni, salah satu bentuk Buddha, yang menghiasi bangunan sekunder di Muro-ji, adalah ciri khas dari patung awal periode Heian, dengan tubuh berat, dibalut lipatan draperi tebal yang dipahat dengan gaya hompa-shiki (ombak bergulung), serta ekspresi wajah yang terkesan serius dan menarik diri. Sekolah seni patung Kei, menciptakan gaya patung baru dan lebih realistik. 'Teks tebal'

100 Tahun Seni Lukis Modern Indonesia

http://pelukisbatam.files.wordpress.com/2008/10/berburu-banteng.jpg
Jejak panjang seni lukis modern Indonesia dirintis oleh Raden Saleh, lantas tumbuh dan berkembang sejak era naturalisme-realis Mooi Indie hingga kembalinya gejala Realisme Romantik abad 21. BERBURU Banteng. Itulah judul salah satu lukisan legendaris hasil karya Raden Saleh Syarif Bustaman (1807 – 1880), pelukis pribumi Indonesia yang disebut-sebut sebagai perintis aliran seni lukis modern (modern art) di tanah air. Seni lukis modern ini berjarak dengan seni lukis tradisional yang telah tumbuh dan berkembang berabad-abad sebelumnya. Punya karakter dan ciri khas sendiri.
Pembentukan gaya seni rupa, pemilihan tema, pemakaian bahan lukisan serta fungsi kegunaannya berbeda dengan seni lukis tradisional. Raden Saleh melukis dengan maksud mengembangkan bakat seni pribadi atau potensi kreatif-artistik individu seniman, dengan wawasannya sebagai manusia budaya baru yang berpandangan universal.
Seni rupa modern tidak lagi memahat patung nenek moyang dan menatah serta menyinggung tokoh-tokoh pewayangan dalam bermacam-macam bentuknya : wayang beber, kulit, golek, krucil. Pendek kata, seni rupa modern Indonesia sama sekali bersifat baru.
Seni lukis modern sesungguhnya dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia pada sekitar abad 17. Hanya saja, perintisan seni lukis modern ini bagi bangsa Indonesia berlangsung ”secara tidak sengaja” atau ”tanpa direncanakan” mengingat terjadinya perintisan di tengah-tengah kegelapan dari zaman penjajahan, sebelum adanya kemerdekaan. Dus, ini tentu saja tidak masuk dalam kesadaran budaya mengimgat Indonesia saat itu masih merupakan bangsa terjajah.
Masa Perintisan
Raden Saleh memang perintis seni lukis modern yang kesepian. Lahir dari rahim seorang ibu bernama Mas Adjeng Zarip Hoesen, Raden Saleh sejak kecil telah menampakkan bakat melukis yang kuat. Saat itu dia tinggal di daerah Terbaya, dekat Semarang dan sejak usia 10 tahun, dia diserahkan pamannya, Bupati Semarang, pada orang-orang Belanda atasannya di Batavia.
Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School). Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia-Belanda.

Pameran Seni Lukis Pelajar 15 Provinsi di Megamall

MANADO – Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional bekerja-sama dengan Daseng Art dan Megamall menggelar Pameran Lukisan Pelajar bertajuk Gelar seni Dipangkuan Ibu Pertiwi 2010, diikuti 15 provinsi di seluruh Indonesia. Pameran berlangsung dari 29 Maret hingga 3 April 2010.
Lukisan Pameran Seni Lukis Pelajar 15 Provinsi di Megamall
Gelar Seni Lukis Pelajar di Megamall (Foto Beritamanado)
Koordinator Pameran, Drs Johanes Saul MSn, kepada beritamanado menjelaskan, adapun tujuan kegiatan ini adalah, untuk menggali dan mengembangkan bakat seni lukis anak-anak, meningkatkan apresiasi seni lukis di Sulut, mengembangkan jaringan seni lukis di wilayah Nusantara dan menciptakan forum studi komparatif antar karya anak Nusantara.
Lukisan2 Pameran Seni Lukis Pelajar 15 Provinsi di Megamall
Lukisan Pelajar (Foto Beritamanado)
Peserta pameran berasal dari berbagai daerah yaitu, Yokyakarta, Bali, NTB, Jatim, Banten, Jabar, Jateng, Kep Riau, Kalbar, Kaltim, Papua, Sulteng dan beberapa daerah di Sulut.  (JRY)

Lukisan

Seni Lukisan

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Seni Lukis Modern

Sejarah seni lukis di Indonesia

Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.
Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah “kerakyatan”. Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.
Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.

Organic Painting — Aliran Seni Melukis

Kita ketahui bersama bahwa begitu banyak aliran seni melukis. Ada yang mengikuti aliran natural yaitu melukis sesuai keindahan alam dan asli baik pemandangan ataupun lukisan wajah. Raden Saleh dan Basuki Abdullah dua maestro dialiran ini. Ada juga yang memvisualkan kedalam seni lukis berwujud abstrak atau ekspresionis. Affandi dan Umi Dachlan misalnya adalah dua nama besar dalam kategori ini. Tulisan sebagai objek lukisan juga memiliki aliran tersendiri yang kita kenal sebagai kaligrafi. Amri Yahya dan AD Pirous adalah dua tokohnya. Bali yang terkenal sebagai kiblatnya seni dan seniman telah menelurkan aliran seni Bali. AA Gde Anom Sukowati dan I Dewa Nyoman Leper sering disebut sebagai dua pelukis pelopor aliran ini. Tentu masih banyak aliran dan tokoh lain.
Generasi baru seniman juga tak berhenti menggagas gaya melukis yang visioner yang tentunya berpotensi menghasilkan aliran baru dalam seni lukis. Tentu pro dan kontra mengikuti perkembangan ini manakala gaya baru itu dicanangkan sebagai sebuah aliran baru. Visualisasi menggunakan alat bantu komputer yang kemudian dipopulerkan sebagai computer art work atau computer graphic adalah contoh kontroversi di tahun 80an.
Beberapa tahun terakhir teknologi komputer maju pesat merambah masuk ke dunia seni lukis ditambah dengan teknologi yang memungkinkan penggambaran detail dan akurat dengan paint micro-brush dan mengambil pendekatan organik khususnya kesinambungan dan garis serta likuk dinamis menawarkan sebuah pendekatan baru yaitu seni lukis organik. Seorang artis dengan menampilkan begitu banyak ragam karya-seninya ditambah dengan narasi yang mengalir cantik mengabadikannya dalam sebuah buku berjudul Organica Sekali lagi pengakuan sebagai aliran seni lukis baru menuai perdebatan pro dan kontra. Kalangan seni rajah tubuh (tattoo) sangat menggemari aliran seni lukis ini. Kalangan yang kontra mengatakan bahwa ini bukan aliran baru melainkan cara lama dengan promosi baru. Re-branding menurut istilah dunia pemasaran. Gambar berikut adalah salah satu karya seni lukis organik.

Dari ketiga jenis pengertian akan organic painting termasuk diskusi bahkan perdebatan yang telah, sedang dan akan terus terjadi kita dapat menyimpulkan satu hal yaitu kreativitas itu tak ada habisnya. Cipta, rasa dan karsa adalah hasrat manusia untuk melakukan aktualisasi diri. Begitu juga dengan pro dan kontra, itu adalah bagian tak terpisahkan dari dinamika kehidupan manusia. Kreativitas dan inovasi tumbuh bersama peradaban manusia. Keduanya tidak akan pernah terbelenggu oleh kekuatan peradaban baik berupa kekuatan sosiopolitik ataupun teknoekonomi.  Keduanya hanya akan berhenti dan musnah jika kiamat (doomsday) telah tiba.

Organic Painting — Melukis Objek Organik


Keindahan ciptaan Tuhan YME sering menjadi sumber inspirasi. Pemandangan alam yang indah baik bernuansa matahari terbit, tenggelam bahkan terik dan mendung sering dijadikan obejk lukisan. Begitu pula kehidupan pertanian di pegunungan dengan petak sawah, aliran sungai, kerbau pembajak plus petani. Tak tehitung banyaknya jenis daun, buah dan bunga yang juga memberi inspirasi baik dilukis seindah aslinya atapun dipoles menjadi lukisan kontemporer dan abstrak. Demikian pula lemah-gemulai dan warna-warni kupu-kupu siang ataupun malam (sering disebut sebagai ngengat) menjadi penggerak hasrat mencipta yang divisualkan dalam lukisan. bahkan tak jarang detail dari keindahan alam ini menjadi inspirasi untuk melukis bukan hanya dikanvas namun juga untuk motif dalam pakaian dan hiasan lain seperi saputangan, tas, taplak meja, kasut dan berbagai kriya atau kerajinan tangan.

Organic Painting — Bahan Baku dan Alat Bantu Organik

Istiliah salah kaprah bahan kimia sudah sering dipakai oleh pejuang dan pelaku bisnis bahan organik untuk memojokkan dan menyingkirkan dari kompetisi berebut pasar bahan baku dan alat bantu. Sengaja dikatakan salah kaprah karena secara fundamental bahan kimia dapat dibagi menjadi dua yaitu bahan organik dan bahan non-organik. Dengan demikian, bahan organik adalah juga bahan kimia ! Namun nasi sudah jadi bubur dengan telah mengkristalnya persepsi bahwa bahan organik bukanlah bahan kimia. Bahan kimia dituding sebagai memiliki dampak negatif pada kesehatan bahkan beracun dan tidak ramah lingkungan. Sebaliknya bahan organik diproyeksikan sebagai bahan alam yang ramah lingkungan dan mudah didaur-ulang. Sejumlah seniman lukis juga ikut memperjuangkan go green menggunakan istilah bahan organik. Mereka memilih kanvas untuk melukis hanya dari material yang organik seperti kain dari serat katun, serat rami, serat dari batang padi dan serat-serat tumbuhan dan tanaman lain, organic cellulose. Begitu juga dengan bahan baku cat warna-warni, mereka hanya mau menggunakan jika cat sepenuhnya menggunakan bahan organik, misalnya pewarna yang diekstraksi dari daun, bunga, kulit dan buah. Materi pengikat dan pencair dalam cat juga wajib dari bahan alami seperti getah tumbuhan dan air. Batik tradisional, lurik dan ikat mengikuti aliran ini yaitu hanya menggunakan bahan dan perwarna organik. Idem ditto dengan alat bantu seperti kuas dimana materinya adalah bahan organik seperti serat kayu, rambut manusia dan ekor kuda.

Lukisan diatas yang dicuplik dari situs material organik adalah contoh lukisan yang bahan baku (khususnya cat) dan alat bantu (yaitu kanvas dan kuas) sepenuhnya organic painting.

Seni Lukis Organik - Aliran Baru atau Nama Baru?

Banyak ide baru kita bisa peroleh dan sering pula kita terperangah saat bincang-bincang yang walau awalnya hanya perajut silaturahmi atau sekedar makan enak dan omong kosong (MEOK) atau dalam Bahasa Inggrisnya dikenal sebagai macrology. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu saya MEOK dengan 3 kawan dengan latar belakang dan profesi berbeda — seniman (pelukis dan arsitek), pebisnis TIK (Teknik Informatika dan Komunikasi) dan pengelola acara (professional convention organizer). Pada awal perbincangan ngalor-ngidul tanpa juntrungan namun saat sang pelukis melontar cerita (bahkan akan berpameran tunggal) tentang aliran melukis yang disebut seni lukis organik (organic painting) maka perbincangan menjadi terarah. Topik ini bagaikan magnit kuat yang membawa dampak polarisasi pada vektor-vektor obrolan sana-sini. Mulailah peluru-peluru pertanyaan untuk pemenuh dahaga penasaran dilontarkan bak peluru ditembakkan dari sebuah senapan mesin ringan otomatis. Seperti biasa, jurus pamungkas 5W+1H diterapkan, yaitu apa, siapa, kapan, mengapa, dimana dan bagaimana melukis dengan aliran organik itu.
Silaturahmi MEOK dengan keterbatasan waktu tidak mampu memuaskan dorongan keingintahuan. Ini memicu upaya penyelidikan dan penyidikan dengan bertanya sana-sini — tatap muka atau jarak jauh, berburu ke toko buku dan perpustakaan (fisik dan maya) dan tidak terlewat berkonsultasi pada kamus untuk mencari tahu definisi dan penjelasan. Dengan kata kunci organic painting maka diperoleh dua pengertian selain aliran seni lukis, yaitu melukis dengan sepenuhnya menggunakan bahan baku dan alat bantu organik, dan yang kedua adalah melukis dengan tema-tema organik seperti tumbuhan, pemandangan dan binatang. Tentunya kombinasi dari ketiganya bisa saja diwujudkan.

Batik dalam Seni Keramik

 Bukan hanya diterapkan dalam wujud cita atau kain, di tangan maestro batik Indonesia, Iwan Tirta, keindahan corak batik dieksplorasi dan dituangkan dalam piranti makan keramik serta gelas kristal yang anggun dan berkelas.
Dua motif batik yang diterapkan pada keramik ini mulai langka, yakni Modang berbentuk lidah api dari Yogyakarta dan Kupu-Kupu Hokokai dari Pekalongan Master piece dining set keramik bermotif batik sebagai wujud maha karya seni Indonesia
 Motif Hokokai merupakan salah satu motif dari batik pesisiran yang kaya akan detail motif dan warna. Menurut sejarahnya, motif kupu-kupu dan bunga sakura ini diadopsi dari ragam hias dan warna pada pakaian kimono Jepang dan ornamen Cina, kemudian diterapkan pada kain batik pada tahun 1940-an yang dikenal sebagai batik Jawa Hokokai. Keistimewaan motif ini terletak pada penampakan detil yang rumit dan perpaduan warna ekspresif.

 Ornamen Modang berupa deretan lidah api dalam tradisi Jawa mengandung makna yang cukup tinggi, yakni kesaktian, semangat dan ambisi untuk mendapatkan apa yang diinginkan oleh sesorang. Motif ini memang cocok menjadi ragam hias pada benda-benda yang berdimensi tiga, seperti keramik atau kaca  dan kristal. Warna biru pastel pada motif sebagai penyesuaian selera masa kini.
Bila suvenir batik selama ini hanya berupa kain, kini terdapat pilihan lain yang terkesan eksklusif dan mewah berupa keramik. Kreasi batik keramik membuktikan bahwa batik juga bisa tampil lebih modern dan elegan.
Kelebihan dari piranti makan porselen karya Pusaka Iwan Tirta tersebut, selain hanya dibuat dalam edisi terbatas dan dipatenkan oleh maestro batik, juga hanya dibuat 8 set untuk setiap motif. Setiap set memiliki nomor seri dan memiliki napas desain yang kuat. Lapisan emas pada bagian tepi keramik menghadirkan citra mewah.
Mahligai

Sifat Keramik

Simulation of the outside of the Space Shuttle as it heats up to over 1,500°C during re-entry into the Earth's atmosphere.
sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C. kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang.

Keramik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Vas porselin Cina (Dinasti Qing) abad ke-18.
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.

Kamis, 01 Maret 2012

ERA MOOI INDIE

Baru kemudian pada awal abad ke-20, muncullah sejumlah nama pelukis Indonesia yang dianggap pelanjut Raden Saleh. Masih sedikit jumlahnya, namun terbatas kemampuannya pada pelukisan keindahan alam. Mereka adalah R Abdullah Suriosubroto (1878-1914), Wakidi (1889-1979) dan Raden Mas Pirngadi (1875-1936). Ketiga pelukis itu lazim disebut masuk dalam mazhab Hindia Molek atau Mooi Indie.
Tiga pelukis itu hidup berjauhan satu sama lain. Abdullah menetap di Bandung (Jawa Barat), Wakidi di Padang (Sumatera Barat) sedangkan Pirngadi menetap di Jakarta. Mereka berkarya tanpa pernah saling bertemu satu sama lain dan kemungkinan juga tidak banyak mengetahui karya satu sama lainnya. Hanya saja, tema yang dilukis mirip yaitu berupaya menampilkan keindahan alam Indonesia.
Mazhab Hindia Molek (1925-1938) ini tumbuh dan berkembang hingga menjelang kedatangan bala tentara Jepang. Saat itulah sejumlah pelukis pribumi Indonesia sedang belajar di berbagai sekolah, menempa diri dan mulai berkarya secara pribadi. Alirannya sungguh berbeda dari para pelukis era Hindia Belanda. Hanya saja mereka belum menonjol saat itu, atau sibuk dalam pergerakan nasional.

100 Tahun Seni Lukis Modern Indonesia

BERBURU Banteng. Itulah judul salah satu lukisan legendaris hasil karya Raden Saleh Syarif Bustaman (1807 – 1880), pelukis pribumi Indonesia yang disebut-sebut sebagai perintis aliran seni lukis modern (modern art) di tanah air. Seni lukis modern ini berjarak dengan seni lukis tradisional yang telah tumbuh dan berkembang berabad-abad sebelumnya. Punya karakter dan ciri khas sendiri.
Pembentukan gaya seni rupa, pemilihan tema, pemakaian bahan lukisan serta fungsi kegunaannya berbeda dengan seni lukis tradisional. Raden Saleh melukis dengan maksud mengembangkan bakat seni pribadi atau potensi kreatif-artistik individu seniman, dengan wawasannya sebagai manusia budaya baru yang berpandangan universal.
Seni rupa modern tidak lagi memahat patung nenek moyang dan menatah serta menyinggung tokoh-tokoh pewayangan dalam bermacam-macam bentuknya : wayang beber, kulit, golek, krucil. Pendek kata, seni rupa modern Indonesia sama sekali bersifat baru.
Seni lukis modern sesungguhnya dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia pada sekitar abad 17. Hanya saja, perintisan seni lukis modern ini bagi bangsa Indonesia berlangsung ”secara tidak sengaja” atau ”tanpa direncanakan” mengingat terjadinya perintisan di tengah-tengah kegelapan dari zaman penjajahan, sebelum adanya kemerdekaan. Dus, ini tentu saja tidak masuk dalam kesadaran budaya mengimgat Indonesia saat itu masih merupakan bangsa terjajah.
MASA PERINTISAN

Jumat, 17 Februari 2012

Pengertian warna dalam seni lukis

Pengertian Warna hangat adalah warna bermakna berani dan energik. Menghangatkan maksudnya adalah orang-orang yang cenderung berfikir/bergerak maju. Jika perlu elemen pop out dalam seni lukis, pertimbangkan untuk menggunakan pengertian warna hangat di dalamnya seperti warna berwarna kuning, orange, cokelat dan hijau kekuningan dan merah muda.
Pengertian Warna dingin memberikan kesan tenang. Warna tersebut jarang mengalahkan pesan atau subjek utama dari sebuah seni lukis. pengertian Warna dingin cenderung tampak surut atau kelihatan jauh. Jika unsur seni lukis harus dilatar belakangi nada dingin. Dingin berwarna biru, hijau, pink, ungu, hijau kebiruan dan merah kebiruan.
Pengertian Hue. Setiap warna individu pada roda warna adalah rona dalam seni lukis. Misalnya, merah, hijau, biru, oranye, ungu, ungu atau naik. Hue mengacu pada apapun dalam pilihan warna pelangi. Hue hanya berarti nama warna.
Pengertian Nilai dan Kecerahan – Nilai istilah dalam seni lukis yaitu kecerahan mengacu pada kualitas terang atau warna gelap. Para darks adalah nilai rendah atau membosankan. Lampu, (highlight) adalah nilai tinggi atau terang.
Pengertian Tints – Warna ini disebut ketika ditambahkan sebagai warna putih dalam seni lukis. Mereka selalu ringan dalam nilai rona. Dengan menambahkan putih ke merah, untuk membuat warna merah muda.

Seni Rupa dalam Perspektif Industri Kreatif

Dalam suatu kesempatan E.A. Souriau pada bukunya berjudul “L’art et la vie sociale” mengatakan, setelah abad ke 19 gejala terpisahnya seni dari masyarakat atau tidak terjangkaunya seni yang sesungguhnya luput dari perhatian masyarakat.
Bahkan pemerintah menurut  E.A. Souriau (paling tidak oknumnya) pun bersikap sama sebagai dapat disimpulkan dari pendapat Direktur Jenderal Kesenian Perancis, Larrournet yang mengatakan kepada pelukis Cezanne, bahwa tiada satu sentimeter persegipun dari lukisannya akan sempat masuk di museum-museum (Perancis) selama sang direktur masih hidup.

Perihal Larrounet sang direktur menurut P. Abraham orang yang menangani kesenian sebenarnya tak memiliki apresiasi yang memadai tentang pelukis Cezanne sang maestro yang dikenal dunia akan karya-karyanya. Malah menurut Abraham perihal apresiasi dapat dibagi ke dalam beberapa hal yakni : “acuh tak acuh atau menolak”, ada keinginan untuk memperhatikan dan menelaah serta tunduk saja, lantas sikap menentang boleh dipadankan dengan sikap menolak.

Bila disimak peristiwa diatas dan dikaitkan dengan ensiklopedia francaise maka dijumpai pembagian seni untuk seni (l’art for l’art), seni untuk masyarakat, seni untuk kepentingan pendidikan, agama bahkan seni adakalanya untuk kepentingan politik. Dari catatan yang ada bahwa “seni untuk seni” adalah dikategorikan seni menara gading, ia bisa terasing dari masyarakatnya dan sangat terbatas kepada kalangan tertentu  seperti sponsor.

Malah dalam pemikiran kaum berjois Perancis sebagai generasi ketiga yang memang banyak perannya pada era Revolusi Perancis justru memanfaatkan seni lukis imitatif naturalis untuk kepentingan publik. Pada lukisan Eugene Delacroix La Leberte Guident People menggambarkan revolusi Juli 1830 dan banyak lagi contoh yang dapat dijadikan ilustrasi tentang seni.

Namun sebaliknya, khalayak ramai atau publik seni sebenarnya juga memiliki interprestasi yang beragam bila melakukan apresiasi maupun kritik terhadap apa yang dihasilkan seniman atau pun budayawan di era apa pun. Mulyono (1997:11) menyebutkan kesenian dan kebudayaan pada hakikatnya memiliki berbagai paradigma yang sangat mempengaruhi, tidak saja pada bagaimana karya seni dan budaya diekspresikan, namun juga mempengaruhi bagaimana masyarakat umum memahami makna kritik dan hakikat kesenian itu sendiri.

Mural, Seni Lukis Dinding

berasal dari bahasa latin (murus) yang artinya dinding. Seni Mural adalah lukisan yang ditorehkan di dinding, langit-langit atau panel yang melekat pada dinding. Tekniknya beragam, bisa teknik melukis yang menggunakan cat dan kuas, mozaik atau fresco.
Mural berbeda dengan graffiti, karena graffiti memakai teknik cat semprot (spray-can art). Visual yang dihasilkan oleh graffiti adalah seni rangkaian huruf (hampir sama dengan kaligrafi). Kata graffiti berasal dari kata graffito yang artinya visual yang digoreskan di atas sebuah permukaan. Bentuk seni ini menjadi pilihan bagi sekelompok orang yang ingin menorehkan identitas atau pikirannya di ruang publik kota.

Perkembangan Mural modern di Indonesia berkembang pesat pada masa awal kemerdekaan. Saat itu penggunaan Mural sebagai pembakar semangat rakyat untuk berjuang, maka dibuatlah banyak Mural bertema nasionalisme. Pada masa orde baru, Mural lebih banyak dibuat untuk berkampanye pembangunan atau proyek pemerintah.
Di luar negeri, seni Mural berkembang pesat di beberapa tempat, yaitu benua Amerika dan Amerika Latin. Tema yang biasa digunakan untuk membuat Mural di luar negeri, biasanya tentang pendidikan atau kampanye perdamaian. Anehnya, negara yang (katanya) serumpun dengan kita, perkembangan seni Mural sangat jarang (bisa dibilang tidak ada). Kenapa? Karena di negara Malaysia dan Singapura tidak mudah memakai ruang publik untuk ajang ekspresi.

Selasa, 07 Februari 2012

Fauvisme

adalah suatu aliran dalam seni lukis yang berumur cukup pendek menjelang dimulainya era seni rupa modern. Nama fauvisme berasal dari kata sindiran “fauve” (binatang liar) oleh Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran Salon d’Automne dalam artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 Oktober 1905, halaman 2. Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, hingga Bordeaux. Kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906. Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut. Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul GauguinPaul Sérusier: kepada “How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion.” “Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru,

kubisme

adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing pada kubisme, bentuk –bentuk karyanya menggunakan bentuk –bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar –gambar poster dan lain- lain. Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru. Istilah “Kubis” itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti karya-karya tersebut.

Ekspresionisme

yaitu aliran seni lukis yang mengutamakan kebebasan dalam bentuk dan warna untuk mencurahkan emosi atau perasaan. Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis. Daftar Pelukis Ekspresionisme dari abad 20 yang tergolong adalah: · Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein. · Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka · Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky · Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik Werkman · Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke. · Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine · Norwegia: Edvard Munch · Swiss: Carl Eugen Keel · Indonesia: Affandi

Realisme

di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India. Realisme sebagai gerakan kebudayaan Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi. Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Perancis meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal.

Naturalisme

Yaitu suatu bentuk karya seni lukis (seni rupa) dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyatan, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Supaya lukisan yang dibuat benar – benar mirip atau persis dengan nyata, maka susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin, setepat –setepanya. di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme. Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam. Daftar Pelukis Naturalisme : § Soeboer Doellah § William Bliss Baker § Raden Saleh § Hokusai § Affandi § Fresco Mural § Basuki Abdullah § William Hogart § Frans Hail

Lukisan Dinding Buddha: Abad V – VIII Masehi

Biarawan dan peziarah memainkan peranan penting dalam praktek Buddha. Keduanya tertarik untuk tinggal (bersemedi) dalam gua di tempat terpencil. Dan kelimpahan cerita Mahayana Buddha (bercerita tentang perjalanan Buddha di kehidupan sebelumnya di bumi) yang menyediakan sumber yang kaya sebagai subjek lukisan dinding gua. Dua tempat memperlihatkan secara jelas peranan penting lukisan gua Buddha sejak abad V masehi. Salah satunya adalah Ajanta, sebuah tempat yang lama dilupakan hingga ditemukan pada 1817. Lainnya adalah Dunhuang, salah satu pos oasis besar di Jalan Sutra. Lukisan Dinding Buddha Di Ajanta, terdapat sekitar 30 ruang/gua arsitektural di tebing curam yang mengapit jurang. Beberapa di antaranya adalah wihara atau biara, dengan ruangan untuk para biarawan di sekitar ruang tengah. Lainnya chaitya atau tempat pertemuan, dengan stupa tengah kecil sebagai objek untuk beribadah dan merenung. Lukisan yang terdapat di dalamnya bervariasi dari ketenangan seorang Buddha hingga kehidupannya yang aktif dan penuh keramaian, kadang-kadang memperlihatkan bentuk tubuh wanita yang lebih terkenal di kesenian patung India dari pada lukisan. Lukisan terakhir berasal dari abad VIII, setelah kemerosotan Buddha di India menyebabkan tempat indah terpencil ini semakin diabaikan dan selanjutnya terlupakan sepenuhnya. Dunhuang, yang terletak di salah satu rute perdagangan terbesar di dunia, merupakan tempat yang lebih sibuk daripada Ajanta. Dunhuang mempunyai mempunyai 500 gua, yang secara keseluruhan diberinama Gua Seribu Buddha. Lukisan dinding yang ada di sini pembuatannya terbentang tiga abad, dari abad V hingga abad VIII Masehi. Lukisan di gua-gua awal (dibuat pada batu lunak yang dilubangi seperti di Ajanta) terlihat dipengaruhi budaya Asia Tengah dan juga India –daerah yang dilewati Buddha dari China- tetapi kemudian lukisan yang ada sepenuhnya memperlihatkan gaya China. Dunhuang tidak seperti Ajanta, tidak pernah dilupakan dan hilang. Tetapi salah satu guanya ditutup terhadap penyusup/pendatang. Penemuan kembali pada 1899, gua ini ditemukan mempunyai contoh yang sangat indah dari lukisan pada sutra China dan merupakan buku cetak pertama di dunia yang diketahui.

Lukisan Dinding Roma: Abad I – III Masehi

Lukisan dinding jauh lebih rentan jika dibandingkan dinding itu sendiri, maka tidak mengherankan kalau lukisan dinding dari masa Kekaisaran Roma tidak banyak yang tersisa. Banyak lukisan dinding yang masih selamat justru karena bencana alam yang membuatnya tertimbun dalam abu dan pasir, atau memang lukisan itu dibuat di bawah tanah. Sebagai contoh yang ada di Pompeii, Doura-Europos dan Makam Romawi. Mereka tidak terlalu terkenal, tetapi mereka menunjukkan bahwa dalam komunitas Roma, sudah sewajarnya rumah didekorasi dengan lukisan. Sama halnya dengan menghias lantai dengan mozaik.

SEJARAH SENI LUKIS-Peradaban Awal

Peradaban manusia pertama yang diketahui adalah Mesir dengan gaya seni yang tinggi. Gaya seni ini mengikuti kebiasaan yang aneh tetapi yang mengagumkan, mereka sangat konsisten, yang mana kaki dan kepala tiap tokoh dilukiskan dari samping, sementara tubuh, pundak, lengan dan mata dilukiskan dari depan. Gaya seni ini menunjukkan bahwa seniman pada saat itu mampu melukis subjek dengan dari sudut pandang yang termudah. Ini merupakan gaya seni yang mudah dan digunakan pada seni lukis maupun patung. Lukisan pada makam dan kuil bangsa Mesir biasanya menggambarkan kejadian yang akan dialami selama perjalanan orang yang meninggal ke dunia selanjutnya. Tujuan praktis dari lukisan ini adalah untuk menyediakan detail sakral dalam perjalanan setelah kematian, dalam bentuk gambar dan hieroglip. Dalam kuil agung Ramses II di Thebes, sebagai contoh, satu lukisan menunjukkan ratu Nefertari, secara lembut diambil nyawanya oleh Dewi Isis. Prasasti menyebutkan, kata-kata yang dikeluarkan Isis: “Datanglah Ratu Agung Nefertari, kekasih dari Mut, tanpa dosa. Aku akan menunjukkan padamu sebuah tempat di dunia suci.” Lukisan-lukisan serupa banyak juga yang ditemukan terkubur dalam bentuk naskah papyrus yang dikenal sebagai Buku Kematian – dikenalkan pada Kerajaan Baru dari abad ke 16 sebelum masehi Seni Bangsa Minoan: 1600 SM Keahlian lukis bangsa Mesir sebagian besar dibuat di makam dan kuil, sementara peradaban Aegean di sebelah utara dari Mediterania membuat lukisan sebagian besar pada ruangan rumah orang-orang kaya dan terhormat. Sebuah lukisan dinding yang berasal dari tahun 1600 SM di dalam sebuah istana di Knossos, Crete, menunjukkan hubungan pengkultusan terhadap banteng, menggambarkan dua banteng yang sedang bersiap untuk bertarung. Pulau Thera, pada saat itu adalah bentuk perkembangan dari koloni Crete. Pada sekitar 1525 SM, pulau ini tertimbun debu vulkanik yang disebabkan oleh letusan gunung berapi local. Ekskavasi arkeologis di pulau ini (yang juga disebut sebagai pulau Santorin) berhasil menemukan ruangan yang mengagumkan, yang pernah ditinggali penduduk kaya Thera lebih dari 3500 tahun yang lalu. Ruangan ini didekorasi secara mewah dengan lukisan dinding (mural). Salah satu ruangannya dihiasi dengan lukisan gunung, yang kemudian sangat familiar pada lukisan China. Tradisi Minoan memperkenalkan pemandangan sebagai subjek karya seni.

SEJARAH SENI LUKIS – Bangsa Yunani

Bangsa Yunani pada periode klasik membuat inovasi yang menjadi dasar aliran utama di bidang tradisi seni Barat baik lukisan maupun patung. Karakter penting dari seni Yunani klasik adalah realisme kepahlawanan. Pelukis dan pematung berusaha menampilkan tubuh manusia ,dalam kondisi bergerak ataupun diam, semirip mungkin dengan kenyataan yang terlihat. Perhatian khusus lukisan Yunani terletak pada kecantikan manusia yang luar biasa, atau momen drama yang agung dan mulia. Kemampuan teknis untuk menangkap wujud detail suatu benda yang familiar merupakan sebuah inovasi yang selanjutnya diadaptasikanmenjadi suatu subjek lukisan. Penulis Yunani kuno memandang lukisan di dinding bangunan umum seperti kuil, sebagai kegiatan seni yang agung dan penting. Tetapi kerapuhan media lukis dan patung membuat lukisan-lukisan Yunani sangat rentan untuk rusak, lukisan dinding yang ditemukan di Vergina pada 1977 merupakan salah satu contoh karya sensasional yang masih selamat. Kita dapat memperkirakan ide karya-karya Yunani kuno yang sudah hilang ditelan waktu. Salah satunya adalah dengan melihat vas –vas Yunani yang masih selamat dari periode klasik. Vas-vas ini memperlihatkan gaya lukis yang ulung dan seperti kartun, memberikan

Menempatkan Elemen Pada Lukisan

Jika Anda tidak bisa menentukan dimana bagian elemen pada lukisan Anda, cobalah untuk membuat sebuat sketsa pada kertas kosong untuk sebuah percobaan terlebih dahulu, lalu sobek kertas itu dan berpindah ke kertas lain dan coba lagi untuk membuat komposisi sampai Anda merasakan bahwa komposisi tersebut benar-benar sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Lalu, kumpulkan sobekan kertas yang merupakan hasil kegagalan Anda, tumpuk semua kertas itu menjadi satu, dengan begitu, Anda tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi dengan melihat kumpulan kesalahan Anda itu sendiri.” Tips dari : Crissy McDuff “Jangan posisikan suatu objek jika Anda ingin mereka terlihat lebih hidup dalam satu deret baris. Objek tersebut akan terlihat seperti pasukan dalam sebuah parade. Cobalah untuk membuat objek itu sendiri lebih rapi tetapi jangan membuat jarak terlalu dekat antara satu dengan objek yang lainnya. Atau jika Anda benar-benar ingin membuat objek tersebut ada dalam satu deret baris, buatlah objek tersebut secara tumpang tindih atau warnai mereka sesuai dengan angle yang baik seperti lurus dari atas kebawah dan sebaliknya.” Tips dari : Anon “Jika Anda menemui kesulitan untuk menentukan letak atau ukuran dari elemen tersebut tanpa berpikir untuk mencoba melukiskannya, cobalah untuk membuat goresan pada outline dengan tinta permanen diatas asetat. Pindahkan asetat tersebut ke sekitar bagian lukisan hingga Anda menemukan rasa puas pada bagian itu sendiri.” Tips dari : Fredia Cox

[29okt - 11nov] Pameran Lukisan Inter ARTion di Galeri 678 Nov 1st Pameran 5 comments

Sebanyak 46 karya seni berupa lukisan dan patung dipajang di Galeri 678 dalam pameran bertema Inter ARTion mulai 29 oktober hingga 11 November. Lukisan yang dipajang itu merupakan karya 21 pelukis dan dua pematung alumni ASRI/ISI Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas Wajah Seni yang merupakan bagian kecil dari paguyuban besar alumni yang setiap tahun menyelenggarakan kegiatan pameran di ruang publik, seperti Senayan City ataupun di Central Park. “Kali ini kami ingin berbuat lebih dari hanya sekadar berkarya seperti biasanya, semangat pembaharuan di dalam cara mengungkapkan ekspresinya tanpa

Cara Membuat Lukisan Pemandangan yang Indah

Sebuah lukisan pemandangan harus membuat seseorang merasa seperti sedang berada di tempat itu Ketika melihatnya seseorang harus merasa seolah-olah nyata di dalam lukisan itu. Harus baik, memukau dan indah. Untuk mencapai hal ini, ada beberapa trik tertentu. Lukisan Pemandangan Trik pertama adalah dengan menggunakan kejelasan. Contohnya, untuk menunjukkan kabut tebal di atas beberapa bukit dari kejauhan, dan kabut akan memudar ketika sampai ke arah depan bukit-bukit. Trik kedua adalah dengan menggunakan alur berkelok-kelok, seperti jalan setapak atau sungai. Hal ini membuat seseorang merasa seolah-olah berada jauh di dalam lukisan itu. Trik ketiga adalah dengan menggunakan ukuran. Sebuah pohon yang dekat harus besar,

Jumat, 20 Januari 2012

Asal usul lukisan Nabi Muhammad saw

Bertahun-tahun diterbitkan gambar yang disebut sebagai gambar masa mudanya Nabi Muhammad saw di Iran. Masyarakat Iran di samping menunjukkan rasa suka terhadap gambar itu, mereka juga mempertanyakan keabsahannya. Sebagian menyebutkan bahwa gambar itu dilukis oleh pendeta Buhaira yang sempat mengiringi Nabi Muhammad saw bersama pamannya ke Syam. Pada kenyataannya, banyak yang meragukan jawaban ini. Tulisan berikut ini adalah usaha untuk mencari sumber asli gambar masa muda Nabi Muhammad saw. Para penulis berusaha mengargumentasikan dari mana asal gambar itu. Namun, kelihatannya, masalah ini senantiasa terbuka untuk dijadikan kajian. Tulisan ini adalah hasil terjemahan yang dilakukan oleh Rasul Ja’fariyah dari makalah yang judul aslinya The Story of Picture Shiite Depictions of Muhammad, Pierree Centlivre & Micheline Centlivres-Demont dalam majalah ISIM Review 17, Spring 2006, hal 18-19. Syiah Iran punya pengalaman yang cukup panjang dalam menggambarkan keluarga Nabi Muhammad saw dan Nabi sendiri. Pada akhir-akhir dekade 90 –an poster yang menggambarkan wajah Nabi Muhammad saw di cetak di Iran dan menjadi salah satu poster terlaris. Dalam poster itu

SENI RUPA MODERN

Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
Ciri-ciri
*
Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
*
Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Contoh
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.
Seniman
Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa

SENI RUPA TRADISIONAL

Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.
Ciri-ciri
*
Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
*
Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
Contoh
Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.

pengertian warna dalam seni

Pengertian Warna hangat adalah warna bermakna berani dan energik. Menghangatkan maksudnya adalah orang-orang yang cenderung berfikir/bergerak maju. Jika perlu elemen pop out dalam seni lukis, pertimbangkan untuk menggunakan pengertian warna hangat di dalamnya seperti warna berwarna kuning, orange, cokelat dan hijau kekuningan dan merah muda.
Pengertian Warna dingin memberikan kesan tenang. Warna tersebut jarang mengalahkan pesan atau subjek utama dari sebuah seni lukis. pengertian Warna dingin cenderung tampak surut atau kelihatan jauh. Jika unsur seni lukis harus dilatar belakangi nada dingin. Dingin berwarna biru, hijau, pink, ungu, hijau kebiruan dan merah kebiruan.
Pengertian Hue. Setiap warna individu pada roda warna adalah rona dalam seni lukis. Misalnya, merah, hijau, biru, oranye, ungu, ungu atau naik. Hue mengacu pada apapun dalam pilihan warna pelangi. Hue hanya berarti nama warna.
Pengertian Nilai dan Kecerahan – Nilai istilah dalam seni lukis yaitu kecerahan mengacu pada kualitas terang atau warna gelap. Para darks adalah nilai rendah atau membosankan. Lampu, (highlight) adalah nilai tinggi atau terang.
Pengertian Tints – Warna ini disebut ketika ditambahkan sebagai warna putih dalam seni lukis. Mereka selalu ringan dalam nilai rona. Dengan menambahkan putih ke merah, untuk membuat warna merah muda.
Pengertian Naungan – Warna ini cenderung lebih gelap dari nilai normal itu disebut sebagai peneduh; hijau biru atau dalam nuansa gelap.
Pengertian Saturasi adalah ukuran dari kemurnian warna dan kecemerlangan. Ketika mencampur warna lain, seperti putih menjadi biru misalnya, biru menjadi kurang murni, sehingga warna terlihat membosankan dalam seni lukis.
Pengertian Warna monokromatik adalah semua warna dari satu pengertian warna. Akibatnya, lukisan terlihat lebih halus dan damai karena kurangnya kontras. Pikirkan gambar hitam putih. Ini adalah monokromatik meskipun ada beberapa warna abu-abu. Monochromes menawarkan sedikit kontras.
Pengertian Warna komplementer adalah pengertian warna yang berseberangan pada roda warna dalam seni lukis. Secara umum, complementaries bekerja sama dengan baik. Merah dan hijau berhubungan satu sama lain pada roda warna. Sebaliknya, uncomplimentaries dalam seni lukis dapat merusaknya. Jika tidak yakin dengan pengertian warna, pilihlah wanrna sendiri untuk lukisan anda, lihat saja roda warna dan memilih warna berlawanan.

Kamis, 19 Januari 2012

seni lukis

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

Pelukis terkenal Indonesia

Abstraksi

Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Teknik abstraksi yang berkembang pesat seiring merebaknya seni kontemporer saat ini berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Abstraksi disebut juga sebagai salah satu aliran yang terdapat di dalam seni lukis.

Aliran seni lukis

Kubisme

Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

  Romantisme

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.

[sunting] Plural painting

Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style.

[sunting] Seni lukis daun

Sejarah seni lukis di Indonesia

Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.
Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.

Popular Posts

 
Free Crayon Blue Pink Cursors at www.totallyfreecursors.com