berasal dari bahasa latin (murus) yang artinya dinding. Seni Mural
adalah lukisan yang ditorehkan di dinding, langit-langit atau panel
yang melekat pada dinding. Tekniknya beragam, bisa teknik melukis yang
menggunakan cat dan kuas, mozaik atau fresco.
Mural berbeda dengan graffiti, karena graffiti memakai teknik cat semprot (spray-can art). Visual yang dihasilkan oleh graffiti adalah seni rangkaian huruf (hampir sama dengan kaligrafi). Kata graffiti berasal dari kata graffito
yang artinya visual yang digoreskan di atas sebuah permukaan. Bentuk
seni ini menjadi pilihan bagi sekelompok orang yang ingin menorehkan
identitas atau pikirannya di ruang publik kota.
Perkembangan Mural modern di Indonesia berkembang pesat pada masa awal kemerdekaan. Saat itu penggunaan Mural sebagai pembakar semangat rakyat untuk berjuang, maka dibuatlah banyak Mural bertema nasionalisme. Pada masa orde baru, Mural lebih banyak dibuat untuk berkampanye pembangunan atau proyek pemerintah.
Di luar negeri, seni Mural berkembang pesat di beberapa tempat, yaitu benua Amerika dan Amerika Latin. Tema yang biasa digunakan untuk membuat Mural
di luar negeri, biasanya tentang pendidikan atau kampanye perdamaian.
Anehnya, negara yang (katanya) serumpun dengan kita, perkembangan seni Mural
sangat jarang (bisa dibilang tidak ada). Kenapa? Karena di negara
Malaysia dan Singapura tidak mudah memakai ruang publik untuk ajang
ekspresi.
0 komentar:
Posting Komentar