Romawi Yunani Klasik
Seni patung klasik Eropa merujuk pada seni patung dari zaman Yunani Kuno, Romawi kuno serta peradaban Helenisasi dan Romanisasi
atau pengaruh mereka dari sekitar tahun 500 SM sampai dengan kejatuhan
Roma di tahun 476 AD, istilah patung klasik juga dipakai untuk patung
modern yang dibuat dengan gaya klasik. Patung-patung klasik Eropa
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Figur badan penuh: berupa laki-laki muda atletis atau wanita telanjang.
- Portrait: menunjukkan tanda-tanda usia atau karakter yang kuat.
- Memakai kostum serta atribut dewa-dewi klasik
- Peduli dengan naturalisme didasari dengan observasi, seringkali memakai model sungguhan.
Bentuk patung telanjang biasanya diterima secara luas oleh
masyarakat, didasari pada lamanya tradisi yang mendukungnya. Tapi
adakalanya, ada yang berkeberatan dengan tema ketelanjangan ini,
biasanya dari kalangan fundamentalis moral dan relijius. Contohnya,
beberapa patung Yunani koleksi Vatikan dihilangkan penisnya.
Periode Gothik
Mata rantai yang menghubungkan seni, dalam hal ini adalah arsitektur,
Eropa zaman pertengahan (Gothik) dengan seni arsitektur Romawi disebut
dengan periode Romanesque.
Karya dgseni patung Gothik awal adalah dari pengaruh agama Kristen,
serta lahir dari dinding gereja dan biara. Patung yang terdapat di Chartres Cathedral (sekitar th. 1145) di Perancis merupakan karya patung awal zaman Gothik. Di Jerman, terdapat di Cathedral Bamberg dari tahun 1225.
Di Inggris, karya patung hanya terbatas pada yang dipakai pada batu
nisan serta dekorasi non figur (sebagian ini disebabkan karena ikonoklasme Cistercian). Di Italia, masih dipengaruh bentuk-bentuk zaman klasik, seperti yang terdapat pada mimbar Baptistery di Pisa serta di Siena.
Renaisans
Pada zaman renaisans,
seni patung juga turut dihidupkan kembali, bahkan dalam beberapa kasus
lebih dulu dibandingkan dengan karya seni lain. Salah satu tokoh penting
dalam masa ini adalah Donatello, dengan karya patung perunggunya, David (jangan keliru dengan David-nya Michelangelo). Ini merupakan karya patung awal zaman Renaisans. Demikian juga dengan Michelangelo yang selain membuat patung David, juga membuat Pietà. Patung David dari Michelangelo merupakan satu contoh gaya kontraposto
dalam menggambarkan figur manusia. Masih ada beberapa periode dari
zaman renaisans ke modernisme yang dipengaruhi oleh perubahan politik,
gerakan kebudayaan atau hal lain, yaitu periode mannerisme, baroque dan neo klasik.
Modernisme
Auguste Rodin
merupakan salah satu pematung Eropa terkenal dari awal abad 20. Ia
seringkali disebut sebagai seniman patung Impresionis. Seni patung
modern klasik kurang berminat pada naturalisme, detail anatomi atau
kostum dan lebih tertarik pada stilisasi bentuk, demikian juga pada
irama volume dan ruang. Seiring dengan perkembangan waktu, gaya seni
patung modern klasik kemudian diadopsi oleh dua penguasa totalitarian
Eropa: Nazi Jerman dan Uni Soviet. Sementara di kawasan Eropa lain, gaya
ini berubah menjadi bersifat dekoratif/art deco (Paul Manship, Carl Milles), stilisasi abstrak (Henry Moore, Alberto Giacometti)
atau lebih ekspresif. Gerakan modernis dalam karya seni patung
menghasilkan karya Kubisme, Futurisme, Minimalisme, Instalasi dan Pop
art.
Seni patung kontemporer
Di zaman sekarang dimana seni kontemporer
mulai berkembang pesat, patung bisa menjadi semacam 'seni pertunjukan'.
Misalnya di beberapa tempat seperti Tiongkok, Jepang, Kanada, Swedia
dan Rusia diadakan festival patung es yang diselenggarakan secara
berkala. Istilah patung kinetik dipakai untuk patung yang dirancang untuk bisa bergerak. Beberapa seniman yang membuat karya patung kinetik adalah: Marcel Duchamp, Alexander Calder, George Rickey dan Andy Warhol.
Seni patung di Indonesia
Seni patung di Indonesia adalah seni yang diciptaan dengan fungsinya
sendiri - sendiri. contohnya di Bali patung digunakan untuk
bersembahyang berbeda dengan daerah lain.
1 komentar:
Nice Posting gan
Terimakasih atas infonya..
jangan lupa kunjungi juga web kami di
http://stisitelkom.ac.id
Posting Komentar